Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
menggelar peluncuran perdana bantuan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) untuk periode pertama pada 2021.
Program pendidikan tersebut melibatkan 339
lembaga kursus untuk pendidikan kecakapan kerja dan sebanyak 389 untuk
pendidikan kecakapan wirausaha. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan
Sakarinto berharap agar lulusan dari program ini bisa menjadi tenaga kerja dan
wirausahawan yang kompeten.
“Harapan kita Lembaga Kursus dan Pelatihan
(LKP) yang terpilih bisa benar-benar memanfaatkan kesempatan ini,” ujarnya saat
menghadiri acara peluncuran yang dilakukan secara daring, Kamis, (10/6/2021)
1. Wajib kerja sama dengan dunia kerja dan
usaha
Wikan juga mengatakan, LKP wajib menjalin
kerja sama dengan dunia usaha dan industri sehingga peserta didik bisa
mengetahui bagaimana situasi industri dan siap untuk bekerja maupun berbisnis.
“Wajib melibatkan dunia industri dan usaha.
Mulai dari kurikulum bersama, kawal sertifikasi bersama, dan lulusannya bisa
memenuhi kompetensi siap kerja dan usaha,” katanya.
Pada periode perdana ini, lanjut Wikan,
diikuti 7.700 peserta didik yang disiapkan untuk menjadi tenaga kerja, serta
7.114 peserta didik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk menjadi
wirausahawan.
“Kami harap bisa menghasilkan lulusan siap
kerja, serta PKW untuk menciptakan wirausahawan anak-anak muda kita jadi
pebisnis muda. Semoga kita bisa kawal bersama, sehingga bisa impactful,” tambah
Wikan.
2. Gelontorkan dana bantuan Rp90 miliar
Sementara itu, Direktur Kursus dan Pelatihan
Wartanto menjelaskan bahwa kali ini pihaknya menggelontorkan dana Rp90,6 miliar
yang diberikan sebagai bantuan kepada LPK terpilih.
“Alhamdulillah, kami sudah bisa mengucurkan
dana bantuan kepada lembaga kursus 90,6 miliar. Itu sudah sepertiga dari
seluruh dana bantuan. Target kami di September sudah selesai, dan kita bisa
memonitor kegiatan di lapangan. Semoga lebih bagus dari tahun sebelumnya,”
jelasnya.
3. Kerja sama dengan UMKM dan e-commerce
Tingkatkan Kompetensi, Ditjen Vokasi Luncurkan Program Kursus Webinar sekaligus
peluncuran perdana bantuan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan
Kecakapan Wirausaha (PKW) untuk periode pertama di 2021, bersama Radityo
Triatmojo selaku Head of Public Policy & Government Relations Shopee sebagai
narasumber. (IDN Times/Ridho Fauzan)
Wartanto lanjut menjelaskan, selain
diwajibkan bekerja sama dengan dunia industri, LPK bidang kewirausahaan juga
menjalin sinergi dengan sektor UMKM dan beberapa platform e-commerce untuk
menyalurkan produk-produk yang dihasilkan para lulusan program.
“Selain dengan UMKM, kami juga sudah
melakukan deal dengan Tokopedia dan Shopee terkait hilirisasi produk serta jasa
peserta PKW,” jelasnya.
Dalam webinar ini, turut hadir pula
beberapa narasumber dari dunia industri, yakni Irna Safni selaku perwakilan
dari PT Pupuk Kaltim dan Radityo Triatmojo sebagai Head of Public Policy &
Government Relations Shopee. Pada kesempatan tersebut, kedua narasumber memberi
gambaran kepada peserta terkait bagaimana situasi bekerja atau berusaha di era
digital. (WEB)
Artikel ini dimuat di: https://www.idntimes.com/news/indonesia/ridho-fauzan-2/ditjen-diksi-kursus-pkk-pkw-csc?page=all
Ridho Fauzan