PESERTA PKW TEKUN TENUN DAN KRIYA 2023 SIAP JADI WIRAUSAHA PRODUK NUSANTARA

18 Mei 2023

Medan, Ditjen Vokasi - Banyak mimpi anak muda Indonesia untuk menjadi wirausaha. Salah satunya adalah untuk produk nusantara. Produk nusantara sendiri bukan hanya memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tetapi juga memiliki nilai budaya yang harus dilestarikan. Untuk itulah program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) bidang keterampilan tekun tenun dan kriya bisa menjadi gerbang awal untuk mewujudkannya. 


Program PKW Tekun Tenun dan Kriya 2023 secara resmi dibuka pada HUT Dekranas ke-43 di Medan pada Selasa (16-05-2023). Program ini merupakan sinergi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).


Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi  menjadi penanggung jawab atas terselenggaranya pelatihan PKW di 21 provinsi bekerja sama dengan Dekranas setiap daerah. Dengan sasaran 2.000 peserta didik, program ini diharapkan dapat melahirkan wirausahawan baru untuk produk nusantara tekun tenun dan kriya. 




Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, yang turut menghadiri pembukaan PKW Tekun Tenun dan Kriya tersebut pun memberikan semangat kepada 24 peserta didik PKW yang berasal dari Kota Medan dan Kabupaten Samosir.


“Sebagaimana tujuannya, program ini untuk membina dan memberikan keterampilan anak usia sekolah yang tidak sekolah (ATS) dan tidak bekerja agar mereka mampu menjadi wirausaha tekun tenun dan kriya,” ungkap Dirjen Kiki.


Harapan Dirjen Kiki pun disambut oleh peserta PKW Tekun Tenun dan Kriya 2023. Para peserta didik sangat bersemangat mengikuti pelatihan selama satu bulan ke depan tersebut. Selain itu, program ini memberikan modal untuk peserta didik, seperti alat tenun bukan mesin (ATBM), kain, dan benang pakan. Setelah lulus program, peserta didik pun akan tetap difasilitasi bimbingan intensif agar bisa mengembangkan usaha tekun tenun dan kriya melalui Dekranasda. 


Lestarikan Tenun Toba ala Rospita


Rospita atau biasa disapa Ros sudah memiliki dasar tekun tenun toba yang ia kuasai sejak di bangku SMA. Kini, setelah lulus ia hanyalah seorang perajin tenun biasa yang biasanya mendapatkan order dari sebuah galeri tenun di Medan. 


“Biasanya saya membuat satu kain tenun dalam waktu tiga hari sesuai order dari yang punya galeri,” cerita Ros.


Gadis asal Desa Patumbak tersebut pun menambahkan bahwa kain tenun yang sedang tren saat ini adalah bermotif gunung melayu pucuk rebung. Walaupun ia sudah menjadi perajin, tetapi order dari galeri tersebut pun seringkali tak menentu. Bisa saja dalam waktu satu bulan ia hanya mendapatkan 2-3 order kain saja. Itu artinya, Ros pun belum memiliki pendapatan yang tetap. 


Berdasarkan hal itulah, ia ingin berwirausaha produk tekun tenun sehingga nantinya bisa membuka galeri sendiri. Ros sudah siap mengikuti pelatihan PKW untuk mulai membangun mimpi-mimpinya.


“Saya biasanya pake alat gedogan, tapi nanti kan bakal dikasih alat tenun yang lebih bagus. Jadi pasti bakal lebih mudah,” ungkap Ros semangat.


Ia pun ingin memperkenalkan dan mengajarkan tekun tenun ke lingkungan sekitarnya. Selama ini ia memang masih belajar. Namun, ia berharap ketika sudah mendapatkan ilmu dari program PKW ini, ia dapat lebih percaya diri mengajarkan tekun tenun untuk melestarikan tekun tenun Toba. Artikel ini dikutip dari: https://www.vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/peserta-pkw-tekun-tenun-dan-kriya-2023-siap-jadi-wirausaha-produk-nusantara