Jakarta, Gatra.com - Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kementerian pendidikan, dan kebudayaan, riset
dan teknologi (Kemdikbudristek) melakukan peluncuran perdana calon
penyelenggara Program Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha
(PKW) 2021 pada Kamis (10/6) lalu.
Sebelumnya, program yang resmi diluncurkan
secara daring tersebut, pihak Ditjen Diksi melakukan serangkaian sosialisai
serta setelah melewati proses pengajuan proposal dan seleksi kepada para calon
lembaga penyelenggara pendidikan.
“Semoga kita bisa kawal ini semua sehingga
bisa impactful, tapi bukan hanya administrasi laporan, sehingga bisa menjadi
perbaikan untuk LKP itu sendiri,” kata Dirjen Diksi, Wikan Sakarinto dalam
keterangannya yang disiarkan lewat kanal Youtube Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi.
Dari total 2.314 lembaga yang mengajukan
proposal bantuan PKK, terpilih sebanyak 339 lembaga pada gelombang pertama ini
yang akan menerima bantuan untuk membiayai sebanyak 7.700 peserta didik agar
menjadi tenaga yang siap kerja.
Sementara, bantuan PKW akan diberikan
kepada 389 lembaga dengan peserta didik berjumlah 7.114 orang di seluruh
Indonesia.
Harapannya, mereka akan mendapatkan
training untuk menjadi wirausaha, serta mengimplementasikan “link and match”
dengan industri.
Total bantuan yang diberikan pada tahap
pertama ini sebesar Rp90,6 miliar untuk bantuan PKK, dan Rp90,8 miliar untuk
bantuan PKW.
Direktur Kursus dan Pelatihan Wartanto
mengatakan, data pertama proposal yang masuk ini sudah diranking melalui
sistem.
“Untuk periode pertama ini, kami sudah bisa
meluncurkan dana bantuan kepada lembaga kursus sejumlah Rp90,6 miliar yang
merupakan sepertiga dari seluruh bantuan,” kata Wartanto.
Pada program ini, penyelenggara PKK dan PKW
wajib melibatkan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA) dalam
penyelenggaraan, mulai dari input, output, hingga outcome.
Input adalah persiapan serta proses
mengajar bersama, output mengenai sertifikasi, dan outcome adalah keterserapan
lulusan sesuai dengan kebutuhan DUDIKA.
Wartanto menambahkan bahwa pihaknya telah
bermitra dengan salah satu paltform digital, yakni Tokopedia untuk dapat
mempromosikan produk-produk lulusan PKW.
Tidak hanya itu, Direktorat Kursus dan
Pelatihan juga telah bersinergi dengan Kementerian Koperasi guna mendukung
pemasaran produk/jasa yang dihasilkan oleh lulusan PKW.
Adapun lembaga yang sudah terpilih,
nantinya wajib melaporkan pembelajarannya secara real time, hampir setiap hari
sebagaimana lembaga tersebut diwajibkan untuk melaporkan pelaksanaannya.
Sehingga, pihak Direktorat Kursus dan
Pelatihan bisa mengawasi training tersebut.
Seiring untuk mencapai tersebut, tentunya
di era industri 4.0 LKP harus maju bersama teknologi.
Karenanya, transformasi digital bagi LKP
merupakan hal yang mendesak.
Selain itu, dengan terselenggaranya program
ini diharapkan dapat membangun LKP yang berbasis industri.
Artikel ini dimuat di: https://www.gatra.com/news-514421-info-pendidikan-usai-buka-pendaftaran-program-pkk-pkw-diluncurkan.html
gatra.com