CERITA DINI: DARI JUALAN SEMBAKO KINI SUKSES RINTIS USAHA KULINER BEROMZET PULUHAN JUTA

28 November 2023

Bisnis rumahan yang dapat menjadi pilihan adalah bisnis kuliner. Tak membutuhkan tempat yang luas atau penyewaan tempat, bisnis kuliner tetap bisa dijalani di rumah. Itulah yang ditekuni oleh Dini Islamiyati, lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Citramas, Jakarta. 


Melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2022, Dini menekuni keahlian tata boga secara gratis di LKP tersebut. Menurut Dini, itu adalah langkah awal dia untuk mendapatkan pendapatan yang lebih banyak dan mengubah hidupnya.


“Sebelum ikut program PKW, saya jualan sembako. Lalu, karena saya merasa gitu-gitu aja, saya ingin mendapatkan pendapatan yang lebih. Saya memutuskan untuk kursus tata boga, untungnya ada program PKW yang gratis dan saya pun langsung daftar,” cerita Dini mengenai latar belakangnya mengikuti kursus.


Langkah sederhana tersebut membuat Dini memiliki bekal untuk berwirausaha. Sebelumnya, ia hanya bisa memasak untuk keperluan makan sehari-hari saja. Namun, di LKP Citramas tersebut, ia mempelajari berbagai macam masakan, mulai dari jajanan pasar, streetfood, bahkan cake and bakery. Tentu saja hal itu meningkatkan keahliannya di bidang tata boga.


Pembelajaran selama kurang lebih dua bulan tersebut, membuat Dini memiliki bekal yang cukup. Ia pun mendapatkan modal usaha dari program PKW tersebut berupa kompor, pisau set, chopper, daging, ayam, tepung tepungan, dan wish bowll. 


“Nama usaha saya Warung Keisha dan saya menjual berbagai macam kue basah atau kue box sesuai permintaan pelanggan, ada risol mayo, pie, dan lain-lain,” ungkap Dini.


Bisnis kuliner yang ia jalani tak pernah sepi pelanggan, ia pernah mendapatkan omzet terbesar Rp60 juta saat Hari Raya. Dalam setiap bulan, ia pun meraih omzet bersih Rp5—7 juta. 


“Waktu jualan sembako saya tak pernah mendapatkan omzet sebesar itu. Akan tetapi, setelah saya ikut kursus boga dan meningkatkan keterampilan, alhamdulillah penghasilan saya meningkat,” ujar Dini.


Dalam mempertahankan bisnisnya, Dini pun membuat akun khusus di Instagram untuk penjualan dan branding, yaitu @waru_ngkeisha. Pembuatan akun media sosial tersebut adalah bentuk implementasi dari pembelajaran ketika PKW. Ia pun merasakan manfaat dari adanya media sosial tersebut. 


Dini menjelaskan, “Selain mengunggah hasil tangan kita, media sosial juga bisa menggaet pelanggan baru dan menambah kepercayaan pelanggan terhadap kita. Sepengaruh itu memang media sosial.”


Dini pun sudah memiliki dua karyawan yang membantunya dalam menerima orderan. Ia merasa, dengan keahlian yang ia punya, tak hanya untuk bermanfaat untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang lain karena bisa mengurangi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan.


“Saya juga masih banyak belajar untuk bisa berinovasi membuat makanan lainnya. Saya pun masih ikut kelas boga tambahan di LKP ataupun ikut workshop agar terus bisa mempertahankan usaha saya,” tutur Dini.


Dengan segala hal yang sudah diraih, ia pun sangat berterima kasih kepada LKP Citramas karena telah memberikan pelatihan yang komprehensif. Retno Multriarti selaku pemimpin LKP Citramas menyatakan bahwa LKP yang dibangunnya ingin melahirkan wirausaha di bidang kuliner, tak hanya melalui program reguler, tetapi juga program PKW. 


“Kami dipercaya melaksanakan program PKW sejak 2019 dan kami pun mempersiapkan mereka untuk membuka rintisan usaha,” ungkap Retno.


Sebagai tambahan informasi, program PKW merupakan program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan. Program ini bertujuan untuk menghadirkan lulusan vokasi agar mampu berwirausaha sesuai bidangnya sehingga membantu dalam mengurangi pengangguran di Indonesia. Artikel ini dikutip dari: https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/cerita-dini-dari-jualan-sembako-kini-sukses-rintis-usaha-kuliner-beromzet-puluhan-juta