KISAH DEVITA: 50% PERSEN PENDAPATAN MENINGKAT DAN PUNYA SALON SENDIRI BERKAT IKUT PKW

12 November 2023

Dunia kecantikan yang menjanjikan membuat Devita Vidi menekuninya dengan sepenuh hati. Ia belajar tata kecantikan rambut di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Yanti, Surakarta, Jawa Tengah. Ia bahkan bisa membuka salon Deyelashkra dan pendapatannya semakin meningkat. 


Sebelum mengikuti program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2023 di LKP Yanti, ia sempat membuka jasa nail art. Namun, karena ia merasa harus terus belajar hal baru dan ingin mempunyai salon sendiri, ia pun mengikuti kursus tata kecantikan rambut melalui program tersebut.


“Benar-benar diberikan jalan, waktu itu saya pengen belajar hal baru juga selain nail art, dan ternyata ada program PKW tata kecantikan rambut yang gratis,” tutur Devita. 


Dengan kursus tata kecantikan rambut, Devita bisa mengeksplor lebih keahliannya di bidang kecantikan. Menurutnya, industri kecantikan sangat cepat berkembang dan membutuhkan banyak keahlian. 


“Saya belajar banyak terkait praktik potong rambut, sanggul, dan perawatan rambut. Bahkan, diajari juga materi terbaru eyelash dan lash lift. Pokoknya sesuai dengan yang saya butuhkan materinya,” jelas Devita antusias. 


Dengan pelatihan kecantikan rambut selama kurang lebih dua bulan, Devita pun mendapatkan modal usaha dari program PKW. Mulai dari lulus PKW itulah, ia memberanikan diri membuka salon. Sebelumnya, ia hanya menerima orderan dari rumah ke rumah klien untuk nail art. Namun, kini ia menerima orderan lengkap, mulai dari nail art bahkan sampai perawatan rambut.


“Sebenarnya kalau yang eyelash dan nail art-nya sudah dari 2020, tapi belum konsisten. Lalu ditambah perawatan rambut setelah ikut PKW semakin nambah omset, untuk yang rambut saya buka dari 2023,” pungkasnya.  


Meningkatnya Mental Wirausaha


Devita sudah dari dulu ingin membuka usaha. Dengan mengikuti PKW juga lah mental wirausaha meningkat. Pembelajaran di PKW memberikannya ilmu untuk tak berhenti mencoba dan tekun mengembangkan usaha. Ia pun mendapatkan modal alat-alat dari program PKW, berupa steamer vapozone, hair cur, sisir blow, obat creambath, dan masih banyak lagi.


“Setelah lulus sekolah, saya memang tak mau menjadi karyawan. Dengan modal Rp1,7 juta saya memberanikan diri membangun studio salon. Melalui PKW lah saya diberikan kekuatan dan keyakinan untuk menjadi wirausaha di bidang kecantikan, bidang yang saya senangi,” jelas Devita.


Tak hanya meningkatkan mental wirausahanya, Devita merasakan banyak hal yang berubah, terutama terkait omzet. Menurutnya, peningkatkan setelah ikut program PKW ialah sekitar 30—50%. Dalam sebulan, rata-rata ia pun mendapatkan Rp7—10 juta. Ia menjelaskan bahwa kualitas dan teknik yang baik akan meningkatkan kepercayaan pelanggan sehingga bisa menarik banyak pelanggan baru.


Selain itu, ia fokus mengembangkan akun media sosialnya dengan Instagram @deyelashkra dan TikTok @dayelashtudio untuk menambah pelanggan baru. Ia pun tak jarang mengunggah hasil tangannya melalui media sosial sebagai portofolio. 


“Media sosial sangat membantu untuk pemasaran. Melalui itu saya bagikan hasil kerja saya sekaligus membuat konten yang menarik,” ungkapnya. 


Devita merasa bahwa hal yang diraihnya kini tak akan terwujud jika tak mengikuti kursus kecantikan di LKP. Program PKW yang diusung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi pun memberikan dampak yang besar untuk meningkatkan mental bisnisnya. 


LKP Yanti Hadirkan Wirausaha Salon


Program PKW pertama kali diikuti oleh LKP Yanti sejak 2020. Dari situlah, LKP Yanti turut menghadirkan lulusan yang memiliki rintisan usaha. Menurutnya, saat ini banyak pelanggan yang meminta perawatan ke rumah. Maka dari itu, siswa di LKP Yanti diberikan arahan untuk menjemput bola melayani layanan home care dengan modal yang tak begitu besar.


“80% lulusan kami berwirausaha mandiri, tetapi juga ada yang kami salurkan kerja di dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang bekerja sama dengan kami,” ujar Haryanti selaku pemimpin LKP Yanti.


Lebih lanjut, Haryanti menjelaskan bahwa beberapa DUDI yang bermitra dengannya terkait penyerapan lulusan, seperti Oza Salon, Beauty Salon, Lusi Salon, Clarista Salon, dll. 


Dalam melatih keterampilan siswa, LKP Yanti pun mengajarkan peserta untuk berlatih di teaching factory (Tefa) milik LKP tersebut. Selain itu penanaman karakter kewirausahaan pun menjadi poin penting dalam pembelajaran. Ia beserta para instruktur lainnya pun sering memberikan motivasi kepada siswa agar tak pantang menyerah


Haryanti mengungkapkan, “Penanaman karakter wirausaha menjadi modal pembelajaran di kami karena bisnis kecantikan sangat dinamis. Bagaimana mereka bisa bersaing di era digital ini, maka dari itu kami pun menggencarkan siswa agar menggunakan media sosial,” ungkap Haryanti. Artikel ini dikutip dari: https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/kisah-devita-50-persen-pendapatan-meningkat-dan-punya-salon-sendiri-berkat-ikut-pkw