CERITA DINI DAPAT KERJA PERTAMA DI INDUSTRI GARMEN BERKAT PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN KERJA

28 Oktober 2023

Pendidikan vokasi mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten berstandar industri. Dengan pembelajaran di satuan pendidikan vokasi, peserta didik dapat melatih kemampuan sesuai bidang keahlian. Salah satu satuan pendidikan vokasi adalah lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Berkat program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) tahun 2022 di LKP, Dini Nopiyanti, alumnus LKP Depary Express berhasil mendapatkan pekerjaan pertamanya di perusahaan garmen.


Keinginan yang kuat untuk tidak menjadi beban keluarga setelah lulus sekolah membuat ia mendaftar program PKK. Menurutnya, program tersebut mampu mengembangkan keterampilan menjahit dan membantunya untuk bekerja.


“Programnya gratis dan tidak dipungut biaya apa pun. Saya yang dari keluarga yang kurang berada sangat terbantu dengan program ini,” tutur Dini mengawali cerita.


Selama proses pembelajaran kurang lebih dua bulan, Dini mempelajari teknik menjahit dari nol. Sebelumnya, ia tidak mengetahui sama sekali. Namun, berkat instruktur yang profesional dan cekatan, ia pun diterima langsung menjadi operator sewing di PT Great Apparel Indonesia.


Menurut Dini, materi dasar dan materi khusus yang dipelajari di LKP membantunya dalam bekerja di industri. Contohnya adlaah seperti memasukkan alur benang, pasang sekoci, membuat pola, dan praktik langsung membuat baju, rok, dan daster.


“Dalam bekerja di garmen harus teliti dan rapi. Itu yang menjadi poin penting untuk bekerja di industri ini. Untungnya, saya sudah terbiasa karena pembelajaran di LKP,” ungkap Dini.


Ia pun bercerita bahwa dalam sehari ia menyelesaikan ribuan pola untuk dijahit, mulai dari membuat baju, kaus dalam, jaket, dan lain-lain. Seringkali ia pun mendapatkan apresiasi karena berhasil menuntaskan target sehingga bisa pulang lebih awal.


“Saya sudah kerja satu tahun di sini berkat ikut program PKK dan belajar di LKP Depary Express. Saya senang kerja di sini dan bisa belajar banyak karena lingkungannya pun baik,” tutur Dini antusias.


Harapan Dini pun tak berhenti sampai di situ saja. Masih banyak mimpi yang ingin diraih dan berwirausaha mandiri. Baginya, bekerja di garmen dan mengikuti program PKK adalah pengalaman yang sangat bernilai. Ia mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dan mampu bekerja sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri. 


“Saya sangat berterima kasih kepada Direktorat Kursus dan Pelatihan atas adanya program PKK ini,” ungkap Dini.


Rencana ke depannya, Dini menginginkan untuk memiliki usaha konveksi. Akan tetapi, saat ini ia ingin mencari pengalaman terlebih dahulu sehingga nantinya siap untuk berwirausaha. 


Dini hanyalah salah satu alumni LKP Depary Express yang menggantungkan mimpinya untuk bisa bekerja dan berwirausaha. Pemimpin LKP Depary Express, Lulu Nurulmillah, mengungkapkan bahwa ia berkomitmen untuk meningkatkan SDM warga Sukabumi di bidang tata busana, mengingat di daerah sekitar banyak industri garmen.


“Kami bekerja sama dengan industri untuk pengembangan kurikulum sehingga dibutuhkan oleh industri. Bukan hanya PT Great Apparel Indonesia ,tapi juga perusahaan lainnya sebagai dunia usaha dan industri (DUDI),” ungkap Lulu.


Ia melanjutkan contoh DUDI lainnya yang bekerja sama ialah PT Utama Utami Putra dan beberapa konveksi besar di sekitar Sukabumi. Ia pun menyampaikan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki sesuai dengan industri seperti  mesin jahit, mesin obras, dan mesin overdeck.

Sebagai informasi, program PKK merupakan program prioritas dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Melalui program PKK, peserta didik akan mendapatkan pelatihan yang berorientasi pada pengembangan keterampilan kerja sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh industri. Artikel ini dikutip dari: https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/cerita-dini-dapat-kerja-pertama-di-industri-garmen-berkat-program-pendidikan-kecakapan-kerja