KISAH KRISTIANA: 50% PENDAPATAN NAIK BERKAT KURSUS MENJAHIT DI LKP SARASWATI

25 Oktober 2023

Semua jenis keterampilan akan lebih maksimal jika dilatih bersama instruktur, begitu pun keterampilan menjahit yang bisa dilatih oleh instruktur profesional di lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Alumni kursus menjahit yang merasakan manfaat kursus adalah Kristiana Apriani, ibu rumah tangga yang mengenyam kursus privat menjahit di LKP Saraswati, Surabaya, Jawa Timur. Kini, ia sukses mengembangkan usaha jahit di Fakfak.


Di tahun 2021, saat Kristiana mengisi waktu pulang kampung, ia pun berinisiatif mengambil kelas kursus menjahit di LKP tersebut. Kristiani mengikut privat di LKP Saraswati sampai dengan ikut uji kompetensi Level II. Lalu di tahun 2023 ambil uji kompetensi level III bimbingan online. Dengan mengikuti kursus lah ia bisa meningkatkan kompetensi sekaligus penghasilan.


“Sebelumnya saya sudah bisa menjahit tetapi hanya belajar secara otodidak. Lalu dengan ikut kursus menjahit di LKP Saraswati teknik menjahit saya lebih rapi,” tutur Kristiana.


Ia pun melanjutkan, bahwa dahulu ia membuat pola dan menjahit jas wanita melalui YouTube, tetapi setelah kursus di LKP, ia menjadi tahu teknik menjahit jas yang lebih baik.



“Dulu, ketika belum ikut kursus saya tidak berani terima jahitan jas wanita. Setelahnya, saya percaya diri untuk bisa terima jahitan dan menyerahkan orderan baju seragam semi jas,” ungkap Kristiana.


Setelah kursus menjahit secara privat itulah Kristiani mendapatkan peningkatan penghasilan. Pada awal sebelum kursus orang-orang kurang percaya dengan kemampuannya sehingga berdampak pada penghasilan. Kini, orang-orang semakin mempercayai kemampuannya.


“Terdapat peningkatan penghasilan sebesar 50% semenjak saya kursus menjahit di LKP Saraswati. Bisanya per bulan Rp5 juta aja nggak, tapi sekarang alhamdulillah bisa sampai Rp10 juta,” ungkapnya. 


Ia pun sudah memiliki 3 orang karyawan yang membantunya dalam menjahit. Karya jahitan dia pun diminati oleh para pelanggan, tidak hanya orderan satuan tetapi ia pun menerima orderan borongan.


“Seringkali saya menerima jahitan seragam dari sekolah ataupun organisasi lainnya untuk membuat kemeja ataupun jas,” cerita Kristiani menjelaskan usaha menjahitnya.


Selain menjadi wirausaha, di Fakfak pun Kristiani ikut aktif menjadi instruktur bagi masyarakat yang ingin mempelajari menjahit. Ia pun bergerak di bidang pelatihan baik olahan hasil alam ataupun keterampilan lainnya seperti di kegiatan membatik dan ecoprint.


Kristiani merupakan contoh alumni LKP Saraswati yang sukses mengembangkan usahanya berkat kursus menjahit. LKP yang didirikan sejak 1998 itu mendorong setiap siswanya untuk disiplin dan kreatif sehingga mampu bersaing di dunia kerja ataupun berwirausaha.


“Lulusan kami saat ini banyak yang sudah menjadi wirausaha tidak hanya di Surabaya, tapi juga di luar Jawa,” tutur Endang Stiwidodo Wulandari selaku pemimpin LKP Saraswati.



Dalam melaksanakan pembelajaran, LKP Saraswati mengembangkan strategi pembelajaran bernama metode saraswati. Metode ini merupakan penggabungan antara metode ceramah, demonstrasi, praktik, dan penugasan agar meningkatkan komputer dan karakter siswa. 


Endang melanjutkan, “Tak hanya itu, kami pun mengembangkan kurikulum sesuai dengan industri agar lulusan kami terserap di dunia kerja.” Artikel ini dikutip dari: https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/kisah-kristiana-50-pendapatan-naik-berkat-kursus-menjahit-di-lkp-saraswati