MENGUNGKAP KELEZATAN KOPI PULOSARI PEMALANG MENURUT ALUMNI KURSUS BARISTA DAN PENGUSAHA KOPI

24 Oktober 2023

Kopi adalah buah yang menghadirkan pengalaman tak terlupakan. Dari proses ke hulu hingga ke hilir, kopi memberikan manfaat kepada semua, mulai dari petani, roster, barista, bahkan hingga sampai ke tangan pelanggan. Pengalaman itu lah yang membuat kopi memiliki kelezatan. Tak heran, kopi menjadi minuman populer yang disenangi oleh banyak orang.


Di Indonesia, terdapat beragam jenis kopi yang memiliki karakteristik dan rasa yang unik, salah satunya adalah kopi Pulosari dari Pemalang, Jawa Tengah. Masih asing dengan kopi tersebut?


Kamu mungkin sudah tidak asing dengan kopi gayo dari Aceh, Pemalang pun memiliki kopi yang khas dan tak kalah lezat yaitu kopi pulosari. Kopi pulosari ditanam di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Kecamatan Pulosari. Tanahnya yang subur mampu menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan kopi berkualitas tinggi.


Muhammad Ulin Nuha sebagai alumni kursus barista di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Filbert, Pemalang membagikan istimewanya kopi pulosari. 


“Salah satu daya tarik utama dari kopi Pulosari adalah rasa dan aroma yang khas. Kopi ini seringkali memiliki cita rasa yang kuat dan kompleks, dengan sentuhan buah-buahan, bunga, dan rempah-rempah,” ungkap Ulin Nuha.




Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa khasnya kopi tersebut pun tergantung dari jenis kopinya, antara robusta dan arabika. Robusta memiliki rasa yang dominan ke rempah rempah, seperti rasa jagung, cokelat, dan ubi-ubian. Sementara itu, untuk arabika lebih ke sari buah-buahan seperti apel, nangka, nanas, dan pisang.


Cara penyeduhan kopi ini pun beragam, mulai dari tradisional sampai dengan modern. Menurut, Ulin Nuha, masih banyak masyarakat sekitar Pulosari yang menyeduh kopi dengan ditumbuk. Namun, kopi ini pun dapat dinikmati melalui metode penyeduhan lain seperti french press, V60, atau espreso.


Tak hanya kekayaan rasa yang khas, kopi pulosari ini pun mengungkapkan kebudayaan di daerah setempat. Menurut Ulin Nuha, masyarakat di desa setempat sering  mensyukuri berita-berita baik dengan mengolah kopi sendiri.


Ulin Nuha menjelaskan, “Pada ilmu kejawen setiap masyarakat yang akan memulai/membangun sesuatu, baik rumah atau mulai musim tanam pasti ada sesaji, salah satunya kopi pahit tanpa gula.”


Kopi pulosari ini masih menjadi permata tersembunyi dan memiliki peluang yang besar untuk dikenal dunia. Para pecinta kopi di daerah tersebut pun sedang mengusahakan berbagai cara agar kopi pulosari bisa menjadi kopi kelas dunia.


Hal sederhana yang ia lakukan adalah dengan memperkenalkan kopi ini kepada para peserta kursus barista di LKP. Sebagai alumni LKP Filbert dan kini sudah sukses membuka usaha, ia pun seringkali menjadi instruktur tamu untuk mengajar barista. Ia pun mengedukasi masyarakat mulai dari penanaman sampai penyajian melalui komunitas pecinta kopi Pemalang.


“Nanti semakin banyak tanaman kopi semakin stok kopi akan melimpah dan tentunya bisa mengisi keluar kota. Bahkan, kalau bisa sampai ke luar negeri yang nantinya tanpa disadari pasti akan terkenal dengan sendirinya,” jelas Ulin Nuha. Artikel ini dikutip dari: https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/mengungkap-kelezatan-kopi-pulosari-pemalang-menurut-alumni-kursus-barista-dan-pengusaha-kopi