MENGGALI KREATIVITAS TANPA BATAS MELALUI KURSUS HANTARAN

11 Mei 2023

Pernikahan merupakan momen yang penuh kebahagiaan, di mana dua insan saling bersatu dalam ikatan suci. Dalam tradisi pernikahan di Indonesia, salah satu elemen penting yang tidak boleh terlewatkan adalah hantaran. 


Hantaran adalah hadiah yang diberikan oleh pihak pengantin kepada calon pasangannya sebagai simbol kasih sayang, keberlimpahan, dan harapan akan kehidupan yang bahagia bersama. Namun, hantaran tidak hanya sekadar sebuah kotak atau wadah yang berisi barang-barang secara sembarangan. Kini, semakin banyak pasangan yang ingin memberikan hantaran yang berkesan dan memiliki nilai artistik tinggi. 


Berdasarkan peluang pasar tersebutlah tak heran bisnis hantaran sangat menjanjikan. Maka dari itu, tak sedikit orang-orang yang tertarik mengikuti kursus hantaran di lembaga kursus dan pelatihan. Salah satunya adalah Lidya Devita sebagai alumni LKP Karina, Jombang, Jawa Timur.



“Saya awalnya belum menguasai seni melipat kain, tetapi setelah kursus saya dapat menguasainya,” cerita Lidya yang memulai kursus di tahun 2019.


Lidya juga bercerita bahwa ia sudah sempat membuka jasa hantaran dan jualan boks hantaran sejak tahun 2017. Akan tetapi sempat terhenti selama satu tahun karena ia merasa perlu untuk meningkatkan keterampilannya. Hingga akhirnya ia mengikuti kursus sekaligus untuk menambah kreativitas. Menurutnya, kursus hantaran yang ia ikuti berdampak pada kualitas hantaran yang ia produksi sehingga ia pun sering dipercaya oleh banyak orang.


Selain itu, kursus hantaran yang ia ikuti  juga memberikan pemahaman mendalam tentang makna dari setiap elemen hantaran. Sebuah hantaran tidak hanya terdiri dari sekadar barang-barang yang diatur dengan indah, tetapi juga memiliki pesan dan arti yang mendalam.


Lidya menjelaskan, “Contohnya saja hantaran sepatu itu melambangkan agar pasangan atau kedua mempelai dapat berjalan seiringan ketika membina rumah tangga.” 


Lidya menjual berbagai macam kreasi hantaran dan mahar. Salah satu yang menjadi favorit kebanyakan orang adalah mahar logo dan uang. Dengan dibuat dari akrilik mirror, kreasi mahar jenis tersebut sangat diminati pasar saat ini. Ia bercerita bahwa mahar yang sering digunakan adalah replika karena terdapat UU yang tidak memperbolehkan memakai uang asli ataupun emas asli. 


“Sebulan pernah dapat order sebanyak 75 boks hantaran sementara untuk mahar sekitar 30-35,” ungkap Lidya.




Untuk proses produksi ia dibantu oleh satu orang sementara untuk pengembangan ide dan kreativitas tetap berasal dari Lidya. Ia selalu berkreasi untuk membuat hantaran dan mahar. Sampai saat ini ia memiliki puluhan series mahar dan hantaran dengan berbagai kreasi. 


Dalam mengembangkan bisnisnya, ia pun memanfaatkan media sosial Instagram dan TikTok, yaitu @majaya_hantaran. Sementara itu ia pun mengelola Shopee yang menjual aksesoris hantaran seperti bunga kering, boks bridesmaid, sampai dengan cutting laser nama. 


Tiga tahun Lidya mengembangkan usaha, kliennya pun dari berbagai macam kalangan. Tak jarang beberapa selebgram terkenal pun pernah memakai jasa Lidya untuk membuat mahar dan hantaran.  Saat ini ia sudah memiliki tiga cabang di kota Jombang, Sidoarjo, dan Surabaya. 


LKP Karina Kembangkan Wirausaha Hantaran


Lidya hanyalah satu dari banyaknya alumni LKP Karina yang sudah sukses. Terdapat juga Fitri dan Dyah yang berfokus untuk menjual aksesoris mahar dan box hantaran. 


LKP tersebut mulai membuka kursus hantaran sejak 2013. Muslikah selaku Pimpinan LKP Karina memang sudah menggeliti bidang kreasi tangan puluhan tahun. Ia merasa bahwa kreasi hantaran bisa dijadikan bisnis yang menjanjikan. Terlebih lagi banyak orang-orang yang memiliki minat di bidang tersebut namun tak tahu harus mulai dari mana. Untuk itulah ia mendirikan LKP Karina.


“Kami berfokus agar peserta didik dapat berwirausaha. Tidak hanya terampil dan dapat berkreasi, tetapi juga punya pola pikir menjadi wirausaha,” tegas Muslikah.


Untuk menunjang kreativitas peserta didik, LKP Karina memberikan materi hard skill tentang hantaran. Contoh-contohnya adalah membuat bermacam-macam aksesoris, seni lipat tekstil, teknik membuat kemasan. Selain itu, di LKP tersebut pun diajarkan juga perbedaan hantaran suka cinta dan duka cita. Sementara untuk pengembangan kewirausahaan, peserta didik menerima materi terkait keuangan dan bisnis. 


Dengan materi yang lengkap itulah peserta didik dapat menggali kreativitasnya sekaligus mengembangkan usahanya. LKP Karina menjadi jembatan bagi peserta didik yang berminat di bidang kreasi dan menjadi wirausaha. LKP ini pun rutin menerima program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) maupun Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK).


Artikel ini dikutip dari: https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/menggali-kreativitas-tanpa-batas-melalui-kursus-hantaran