BERAWAL DARI GAGAP KOMPUTER, ALUMNI PKK JADI STAF ADMINISTRASI MAHIR DI POLRES

17 Mei 2023

Tak dipungkiri, teknologi komputer semakin berkembang dari tahun ke tahun. Apabila tidak mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi, maka kita akan tertinggal jauh. Itulah yang semula dirasakan oleh Shafa Inayah. 


Sebagai seorang yang pada saat itu belum melanjutkan ke pendidikan tinggi, Shafa merasa kemampuan di bidang komputernya sangat minim. Hingga akhirnya ia mengetahui program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) yang diselenggarakan oleh LKP Dewantara Komputer, Bangka Tengah pada tahun 2021. 


“Saya ingin bekerja di instansi pemerintah dan pasti harus bisa menjalankan komputer, sementara saya waktu itu belum mahir,” ujar Shafa mengawali cerita tentang latar belakangnya mengikuti kursus Komputer Aplikasi Perkantoran di LKP tersebut.


Tak membutuhkan waktu yang lama, Shafa pun segera mendaftarkan diri dan akhirnya dinyatakan lolos mengikuti program tersebut. Shafa percaya bahwa program PKK bisa menjadi jalan pembuka untuk mewujudkan impiannya bisa bekerja. 


Program PKK merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program tersebut berorientasi pada pengembangan keterampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri. Hingga nantinya dibuktikan dengan sertifikat kompetensi untuk bekerja dan dapat terserap di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).


Setelah mengikuti pembelajaran dalam kurun waktu satu bulan, Shafa pun mendaftar di Polres Bangka Tengah secara mandiri dan akhirnya dinyatakan lolos.


“Pelajaran di LKP Dewantara Komputer melalui program PKK menjadi bekal dan berguna ketika saya kerja,” cerita Shafa yang saat ini sudah bekerja di Satuan Reserse Narkoba Polres Bangka Tengah sebagai Staf Administrasi.


Shafa bercerita lebih lanjut bahwa ia bertanggung jawab terhadap proses administrasi di Polres. Membuat surat menyurat, membuat data menggunakan Excel, dan menyiapkan materi presentasi melalui Power Point adalah makanan sehari-harinya. Namun, ia tak pernah merasa kesulitan dengan hal tersebut karena ia  sudah mempersiapkan kompetensi ketika mengikuti program PKK.


Shafa mengungkapkan, “Di LKP saya diajarkan mengoperasikan komputer dengan program-program Microsoft. Saya yang tadinya masih awam tentang hal tersebut justru sekarang sudah mahir mengoperasikannya.”


Selain itu, lingkungan kerja yang ketat membuat Shafa menjadi lebih disiplin dan tepat waktu. Ia pun menjadi bersemangat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Maka dari itu, saat ini selain bekerja ia pun kuliah dengan mengambil kelas karyawan di hari Sabtu dan Minggu. 


Kegigihan Shafa membuat Casa Kiswantoro selaku Pimpinan LKP tak salah memilih Shafa untuk menjadi peserta program PKK di LKP-nya. Salah satu program unggulan di LKP Dewantara Komputer adalah Jurusan Komputer Aplikasi Perkantoran karena banyak orientasi peserta didik adalah bekerja atau berkuliah. Salah satunya adalah Shafa.


“Selama kegiatan program PKK 150 jam, Shafa sangat menguasai materi pelajaran sehingga ia pun lulus uji kompetensi dan langsung bekerja setelah kursus,” ungkap Casa. Artikel ini dikutip dari: https://www.vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/berawal-dari-gagap-komputer-alumni-pkk-jadi-staf-administrasi-mahir-di-polres